Selasa, 22 Januari 2013

Penyerbukan Buah Naga

Bro n sis...

Tentu sudah tau kan yang namanya buah naga?? Ya, buah yang pernah menjadi primadona karena sosoknya yang oriental (hehe) dan konon banyak manfaatnya. Tapi kalau bunga buah naga sudah tahu belom??


 Bunga buah naga berukuran besar dan juga panjang. Mempunyai warna yang sangat menarik yaitu perpaduan antara warna kuning, hijau, serta merah. Mahkota bunga berwarna putih dan mekar pada malam hari. Saat mekar, bunga buah naga mempunyai aroma yang wangi. Bunga buah naga adalah bunga hermaphrodit, dimana pada satu bunga terdapat bunga jantan dan bunga betina.

Bunga betina pada foto diatas adalah yang berjumlah satu dan dikelilingi oleh bunga jantan. Pada bunga buah naga merah, ukuran bunga betinanya lebih panjang daripada bunga jantan. Karena ukurannya tidak sama, hal ini terkadang menyebabkan penyerbukan buah naga menjadi kurang optimal karena peluang jatuhnya polen pada kepala putik menjadi kecil.



Ternyata kita bisa membantu proses penyerbukan buah naga. Alat yang kita butuhkan adalah kuas kecil, wadah atau kontainer plastik kecil, dan alat penerangan (karena penyerbukan dilakukan malam hari). Pada malam hari ketika bunga mekar (kira-kira jam 7 - 8 malam mulai mekar) kita ambil polen atau serbuk sari. Polen ini biasanya telah banyak yang jatuh di mahkota bunga sebelah dalam tepat dibawah massa benang sari. Kita kumpulkan polen dari beberapa bunga yang berbeda pada wadah dengan bantuan kuas. Nah, dengan bantuan kuas juga kita oleskan polen (serbuk sari) pada kepala putik bunga betina seperti gambar foto.

Kita bisa mencoba untuk menyerbukkan polen pada kepala putik bunga yang berbeda. Karena bisa mendapatkan hasil penyerbukan yang optimal (masih hipotesa apa sudah terbukti ya??).

Tertarik mencoba? Yang pasti siapkan jaket dan pelindung kepala, karena malam hari biasanya banyak nyamuk, dan embun malam hari di kepala kita bisa membuat pusing, hehe..

Senin, 14 Januari 2013

Tanya Kenapa....???

Woww...

Ada apakah gerangan??? Benarkah jagoan Honda, si CB 150 R, yang enjinnya turunan dari sport premium, CBR 150 R, DOHC 6 speed, malah underpower (kalah power) dari jagoan Yamaha, si Vixion Lightning, yang notabene hanya pengembangan dari mesin bebek Jupiter MX (Yamaha Spark), SOHC 5 speed, ketika di tes dengan dynotest yang sama???

Cb buka di blognya juragan rondho, gus Rudi Triatmono:

Sabtu, 12 Januari 2013

Aduh..Aduh...Aduh...

Untung tak dapat diraih, malang pun tak dapat ditolak

Mungkin peribahasa itulah yang pas untuk kita ingat saat kita terkena musibah atau kerugian. Seperti yang saya alami ketika sepulang kerja hari minggu malam tanggal 06.01.2013 kemarin.

Setelah selesai kerja, sayapun berniat pulang. Waktu itu kondisi hujan dan haripun sudah sore, sehingga kondisi jalan semakin gelap gulita. Dari pabrik menuju ke jalan raya relatif lancar. Demikian juga ketika berkendara dijalan raya, perjalanan juga relatif aman. Nah, dari jalan raya menuju kerumah, saya memilih jalan pintas dengan maksud biar segera sampai dirumah. Kondisi jalan tersebut sempit dan sangat minim lampu penerangan (maklum, karena jalannya membelah areal persawahan yang sangat luas). Jalan tersebut biasanya saya lalui ketika kondisi cuaca cerah atau tidak extrim.

Entah kenapa pada waktu saya sama sekali tidak merasa nyaman melewati jalan tersebut. Beberapa kali terantuk lubang yang lumayan dalam sampai vibrasi motor kerasa agak sakit di area pergelangan tangan. Mungkin karena sudah masuk musim hujan, jadi timbul lubang baru yang lokasinya belum dapat saya perkirakan.

Kira-kira 3 kilometer sebelum rumah, saya berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan. Mobil tersebut hendak menyalip becak, so otomatis mobil lebih memakan badan jalan. Saat itu mobil menyalakan lampu tinggi (Dim) sehingga saya sangat kesulitan untuk melihat kondisi jalan. Untuk menghindari tabrakan, saya memelankan laju motor sampai kira-kira 30 km/jam, dan saya mengarah kiri, namun karena silau saya jadi tidak dapat melihat batas tepi jalan. Sayapun tergelincir dari aspal, dan kurang beruntungnya, saya tergelincir ke tanah dengan kondisi tergenang air dan becek (berumpur). Saya jadi tidak dapat mengendalikan laju motor, dan sayapun jatuh... Aduh...Aduh...Aduh...





Alhasil, siku dan lutut lecet dan ngilu, motor pun baret di bagian lampu depan (lumayan dalam), air scoop, slebor depan, pedal rem belakang mlesak dan bengkok, serta cover knalpot mblesak dan baret. Wew, lumayan di kantong, tanya ke dealer Yamaha harga spare part jd pusing,, Slebor depan (74.000), air scoop (51.000 sebelah), pedal rem (45.000), dan cover knalpot (85.000)...  Alhasil, pedal rem ganti baru, lainnya cm dkasih stiker aja sementara, hehe

Well, sebaiknya kita berhati-hati dalam berkendara, kalau ada kejadian kayak gini toh kita juga yang rugi...

Selasa, 08 Januari 2013

Untuk Dijadikan Renungan

Artikel copas dari blog mbah edo,, gmana kalau agan dalam kondisi seperti dialog dbawah ini:

HUJAN belum reda. Kilat saling menyambar di langit. Guntur menggelegar.
Derasnya hujan membuat permukaan aspal jalan bertambah licin. Saya duduk bersimpuh, berteduh.

Pilihan logis untuk berteduh. Tahun 2011, hujan menyumbang 4.020 kasus atau setara 68,91% faktor alam. Setiap hari ada 11 kasus kecelakaan lalu lintas jalan akibat hujan.

Di bagian lain emperan toko ada beberapa pesepeda motor yang juga menghindari guyuran hujan sore itu. Mereka terdiri atas tiga keluarga. Satu motor dihuni empat orang, dua dewasa dan dua anak-anak. Ada juga pemotor lain, setidaknya ada lima orang.

“Adik sini, jangan hujan-hujanan,” seloroh Nyrma, seorang ibu muda kepada anak perempuan balita-nya yang berlarian kesana kemari.

Sang bocah yang sedang sumringah bercanda dengan air hujan, mendekat kepada sang ibu. Memeluk. Berharap kehangatan kasih ibu.

Kakak sang bocah yang tampak tak lebih dari usia lima tahun, duduk dalam dekapan sang bapak, Wirthoe. Keduanya menatap curahan hujan.

“Coba tadi bawa jas hujan, kita gak kebasahhan,” sergah Nyrma kepada Wirthoe, suaminya yang sedang mendekap si sulung.

“Ya, tadikan gak hujan. Terang benderang,” kata dia sambil mengelus kepala sang bocah pria.
Perbincangan mereka cukup jelas sekalipun hujan kian deras. Sebagian baju mereka basah kena air hujan.

“Benar juga kata mamah tadi, mending kita naik taksi,” lanjut sang isteri.
Tampaknya, mamah yang dimaksud adalah orang tua sang ibu muda.

“Ya, tapi kan sekarang tanggal tua, duit kita cekak,” jawab sang suami dengan wajah memerah.

“Paling gak, kita angkot lah,” seru wanita itu sambil mengeluarkan sapu tangan, mengeringkan sisa air hujan di kening bocah kecilnya.
“Naik angkot ribet. Kita mesti naik turun, gonta-ganti tiga kali,” jawab Wirthoe.

Hujan agak sedikit reda. Pemotor lain yang membawa dua anak dan seorang wanita dewasa, coba melanjutkan perjalanan. Jas hujan model ponco dikeluarkan. Satu jas, untuk menutupi empat orang.

Sementara itu, keluarga yang tadi asyik berbincang, masih sabar menanti hujan benar-benar reda. Anak-anak mereka kini asyik bersenda gurau.

“Coba kalau kita punya mobil, pasti enak deh,” seru Nyrma.
Sang suami yang usianya sekitar tigapuluhan, tak langsung menjawab. Dia menatap wajah isterinya. Menghela nafas.

“Kita nabung dulu lah, berat kalau beli cash,” akhirnya sang suami menjawab.

“Nabung berapa tahun?”

“Paling gak lima tahun, bisa buat ngumpulin uang muka.”

“Makanya nyari obyekan, jangan cuma ngandelin gaji.”

Tak ada lagi dialog setelah kalimat terakhir wanita muda tadi. Sang pria tampaknya malas menimpali lagi.

Hujan berubah menjadi gerimis. Rintik-rintik. Keluarga tadi bersiap-siap meneruskan perjalanan. Sang bocah paling kecil tampak terkantuk-kantuk.

Kuningan, 2 Januari 2013

Jumat, 04 Januari 2013

Carbon Cleaner

pren..

Pas servis motor kemaren secara tiba-tiba dan tak terduga, saya mencoba mengaplikasikan Carbon Cleaner lansiran Yamaha bermerek Yamal**e Carbon cleaner. Carbon cleaner secara harfiah dapat diartikan sebagai pembersih karbon (ya iyalah, nak sd aja tau, hehe). Berarti benda ini digunakan untuk membersihkan karbon, emang karbon apaan yang dimaksud?? Apakah kertas karbon untuk membuat pengetikan rangkap itu? hehe..


Ternyata karbon yang dimaksud adalah sisa pembakaran yang ada di silinder/blok mesin. Maklum bro, katanya setiap pembakaran pasti akan menghasilkan kerak atau kotoran karbon.

Cara menggunakannya yaitu dengan mencampurkan carbon cleaner kedalam bensin. Kalau merk yang ini kayakna berisi 75 ml untuk dicampurkan kedalam 5-6 liter bensin. Setelah bercampur bensin, zat aktifnya (kalo ga salah PEA = Poly Ether Amine) akan menuju ke ruang pembakaran melalui injektor (untuk motor injeksi).

Yang bikin bingung, ntar kalau sudah bekerja, dan kerak karbon dalam blok bersih (dalam bayangan saya keraknya mrotoli, hehe) lalu akan dikeluarkan lewat mana keraknya?hhehe...

Yang penting usahanya kita untuk menjaga tunggangan senantiasa terawat :)   

Pages

Followers

Featured Posts Coolbthemes